MENJADI KAWAN YANG BAIK
قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي
اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۖ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh
agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,
Menjadi Kawan Yang Baik
Kawan yang baik adalah yang mau mengingatkan dalam hal kebaikan. Bukan semata-mata mendukung apa pun yang kawannya inginkan. Mungkin ketika akan mengingatkan itu ada bagian dari diri kita (atau bahkan diungkapkan terang-terangan oleh orang lain) yang bimbang, adakah kita sendiri sudah sebegitu baiknya sampai-sampai pantas mengingatkan? Hendaknya was-was seperti ini jangan sampai jadi penghalang. Sebaliknya, jadikanlah sebagai motivasi untuk terus-menerus memperbaiki diri sendiri, baik dalam hal akhlak, keilmuan, maupun keterampilan berkomunikasi.
Dari kekeliruan yang mungkin dilakukan oleh teman, kita bisa ikut belajar untuk tidak melakukan hal serupa. Lebih jauh lagi, kita dapat mengambil hikmah sekaligus mencari pendekatan terbaik untuk mengajaknya kembali ke jalan yang lurus. Berat? Utopis? Tidak juga. Semuanya toh dalam rangka memenuhi tujuan hidup kita: beribadah pada Allah. Lagipula, bentuk pengingat itu bisa diwujudkan dalam hal-hal yang sepertinya sederhana, seperti sapaan ramah, tulisan bermakna di blog atau jejaring sosial, dan seterusnya.
SUMBER : KARYA PEMUDA - PEMUDI ISLAM oleh Shobat FACEBOOK Ahmad Fadli Hasibuan kiriman By. Leila Rizki Niwand
قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي
اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۖ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh
agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,
Menjadi Kawan Yang Baik
Kawan yang baik adalah yang mau mengingatkan dalam hal kebaikan. Bukan semata-mata mendukung apa pun yang kawannya inginkan. Mungkin ketika akan mengingatkan itu ada bagian dari diri kita (atau bahkan diungkapkan terang-terangan oleh orang lain) yang bimbang, adakah kita sendiri sudah sebegitu baiknya sampai-sampai pantas mengingatkan? Hendaknya was-was seperti ini jangan sampai jadi penghalang. Sebaliknya, jadikanlah sebagai motivasi untuk terus-menerus memperbaiki diri sendiri, baik dalam hal akhlak, keilmuan, maupun keterampilan berkomunikasi.
Dari kekeliruan yang mungkin dilakukan oleh teman, kita bisa ikut belajar untuk tidak melakukan hal serupa. Lebih jauh lagi, kita dapat mengambil hikmah sekaligus mencari pendekatan terbaik untuk mengajaknya kembali ke jalan yang lurus. Berat? Utopis? Tidak juga. Semuanya toh dalam rangka memenuhi tujuan hidup kita: beribadah pada Allah. Lagipula, bentuk pengingat itu bisa diwujudkan dalam hal-hal yang sepertinya sederhana, seperti sapaan ramah, tulisan bermakna di blog atau jejaring sosial, dan seterusnya.
SUMBER : KARYA PEMUDA - PEMUDI ISLAM oleh Shobat FACEBOOK Ahmad Fadli Hasibuan kiriman By. Leila Rizki Niwand
No comments:
Post a Comment