Seorang ibu-ibu yang telah lanjut usia tepatnya seorang nenek, tertatih-tatih mencari ruang disela-sela jamaah yang telah membentuk shaf dalam shalat Maghrib,rupanya beliau sudah tidak kebagian shaf yang paling depan. Padahal dengan kondisi shaf yang agak regang tersebut dengan saling bergeser sedikit saja seharusnya sang nenek bisa mendapatkan shaf paling depan.... Namun itu semua tidak terjadi. Padahal Rosululloh SAW telah memerintahkan kita untuk meluruskan dan merapatkan barisan (shaf).
"Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benarlah meluruskan shaf kalian ( jika tidak ) maka Allah akan ( menimbulkan perselisihan ) diantara wajah-wajah kalian." ( HR. Muslim dan Ahmad )
Wajah sang nenek menengok kekanan dan kekiri melongok kesana dan kemari, dengan terlihat cemas, sedih juga gundah mengetahui shaf bagian depan yang diinginkannya terlihat penuh. Saya yang berada dibarisan paling depan tanpa sengaja melihat keadaan seperti itu, saya perhatikan orang-orang yang berada satu barisan dengan saya tak ada yang mau perduli dengan kesulitan sang nenek ini, masing-masing sibuk dengan persiapan "ibadahnya sendiri".
Teregerak hati dan keibahan saya melihat kesulitan yang dialami sang nenek,saya menghampiri beliau dan menarik tanganya masuk kedalam shaf seraya dengan menggeser badan saya sedikit kesamping merapat ke jamaah di sebelah saya, barulah tedapat ruang yang cukup untuk sang nenek berada dideretan shaf terdepan.
Kerut-kerut wajah sang nenekpun terpancar suatu kelegahan dan kegembiraan,untuk beberapa saat beliau memandangi saya,senyumnya berkali-kali mengembang dibibir. Bahkan saya merasakan itu adalah senyum yang paling tulus dan paling indah yang pernah saya lihat. Terbersit dalam hati ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh sang nenek... saya juga merasa senang bisa membantu sang nenek.
Rasa bahagia itu terasa terus mengalir dalam hati saya, apa yang terjadi sebenarnya adalah sesuatu yang sangat remeh, ringan dan spontan saja.Terpikir dibenak saya ternyata TERDAPAT KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGI.....meskipun itu dalam urusan yang sangat remeh, ringan sekalipun.
Semoga kita semua bisa menyadari dan belajar lebih banyak lagi tentang BERBAGI kepada saudara-saudara kita khususnya bagi yang lebih membutuhkan, sekalipun kita mulai dari ha-hal yang paling kecil. Tingkatan tertinggi dalam hubungan persaudaraan sesama muslim adalah dengan MENDAHULUKAN KEBUTUHAN MEREKA DAN MERINGANKAN KESULITAN MEREKA.
Wallahu A'lam Bisshowab.......
"Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benarlah meluruskan shaf kalian ( jika tidak ) maka Allah akan ( menimbulkan perselisihan ) diantara wajah-wajah kalian." ( HR. Muslim dan Ahmad )
Wajah sang nenek menengok kekanan dan kekiri melongok kesana dan kemari, dengan terlihat cemas, sedih juga gundah mengetahui shaf bagian depan yang diinginkannya terlihat penuh. Saya yang berada dibarisan paling depan tanpa sengaja melihat keadaan seperti itu, saya perhatikan orang-orang yang berada satu barisan dengan saya tak ada yang mau perduli dengan kesulitan sang nenek ini, masing-masing sibuk dengan persiapan "ibadahnya sendiri".
Teregerak hati dan keibahan saya melihat kesulitan yang dialami sang nenek,saya menghampiri beliau dan menarik tanganya masuk kedalam shaf seraya dengan menggeser badan saya sedikit kesamping merapat ke jamaah di sebelah saya, barulah tedapat ruang yang cukup untuk sang nenek berada dideretan shaf terdepan.
Kerut-kerut wajah sang nenekpun terpancar suatu kelegahan dan kegembiraan,untuk beberapa saat beliau memandangi saya,senyumnya berkali-kali mengembang dibibir. Bahkan saya merasakan itu adalah senyum yang paling tulus dan paling indah yang pernah saya lihat. Terbersit dalam hati ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh sang nenek... saya juga merasa senang bisa membantu sang nenek.
Rasa bahagia itu terasa terus mengalir dalam hati saya, apa yang terjadi sebenarnya adalah sesuatu yang sangat remeh, ringan dan spontan saja.Terpikir dibenak saya ternyata TERDAPAT KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGI.....meskipun itu dalam urusan yang sangat remeh, ringan sekalipun.
Semoga kita semua bisa menyadari dan belajar lebih banyak lagi tentang BERBAGI kepada saudara-saudara kita khususnya bagi yang lebih membutuhkan, sekalipun kita mulai dari ha-hal yang paling kecil. Tingkatan tertinggi dalam hubungan persaudaraan sesama muslim adalah dengan MENDAHULUKAN KEBUTUHAN MEREKA DAN MERINGANKAN KESULITAN MEREKA.
Wallahu A'lam Bisshowab.......
No comments:
Post a Comment